Rakyatmerdeka. co – Jakarta, Dikarenakan lebih praktis serta cepat, beberapa orang memilih untuk mengkonsumsi makanan kalengan. Walau sebenarnya menurut hasil studi, terlalu berlebih serta terus-terusan mengkonsumsi makanan kalengan bisa memberi dampak buruk untuk kesehatan.
Ya, studi yang di lakukan oleh para peneliti dari Stanford and Johns Hopkins University ini menemukan jika mengkonsumsi makanan kalengan terus-terusan dalam periode lama merubah komponen BPA atau Bisphenol A pada badan.
BPA sendiri merupakan bahan kimia yang kerap dipakai untuk membuat plastik botol air serta susunan dalam kaleng. Nah, disebutkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi bahan ini bisa tingkatkan resiko seseorang pada diabetes serta penyakit, dengan mengganggu kemampuan hormon pada badan.
Dalam studi ini, dilibatkan sekurang-kurangnya 7. 669 responden sepanjang enam tahun terakhir. Mereka diminta untuk menuliskan pola makan mereka sepanjang 24 jam, dan diberikan tes urine.
” Akhirnya menunjukkan jika mengkonsumsi makanan kalengan dalam jumlah yang banyak serta kerap meningkatkan kandungan BPA dalam urine, ” papar Jennifer Hartle, peneliti dari Stanford Prevention Research Centre, seperti diambil dari Times of India, Minggu (3/7/2016).
Terkecuali di kaleng, bahan BPA juga dimiliki oleh plastik. Oleh karenanya, terlalu banyak terkonsumsi plastik juga diduga kuat bisa mempengaruhi kesehatan seorang, terlebih ibu hamil. Peneliti Columbia Center for Children’s Environmental Health (CCCEH) dari Mailman School of Public Health mengatakan resiko obesitas pada anak bertambah di umur 7 tahun, bila ibunya terkena BPA waktu hamil.
Untuk mengurangi paparan BPA, National Institute of Environmental Health Sciences menyarankan ibu hamil untuk menghindari wadah plastik dengan nomer 3 serta 7. Ibu hamil juga dianjurkan untuk membatasi mengkonsumsi makanan kaleng. Juga penting untuk memilih wadah kaca, porselen atau yang terbuat dari stainless steel, untuk meletakkan makanan serta minuman panas.